Kebangkitan Teori di Eropa, Teori Klasik dan Analisis Kesusastraan
Kebangkitan Teori Budaya di
Eropa
Peneliti di Eropa terus mengembangkan ciri
khasnya sesuai pandangan pengamat Amerika yaitu sebagai teori – teori sosial
besar. Teori – teori besar merupakan teori – teori yang sangat ambisius,
makrokospik, dan spekulatif yang berusaha memahami serta memperkirakan tren –
tren penting dalam budaya dan masyarakat.
(source: Google) |
Teori Marxis
Teorinya dikembangkan pada paruh terakhir abad
ke – 19 selama salah satu periode perubahan sosial Eropa yang bergejolak. Pada
awal kariernya, ia tertarik pada gagasan – gagasan Friedrich Hegel, namun
kemudian ia menyususn gagasannya sendiri yang berlawanan. Jika Hegel berargumen
bahwa konstruksi manusia berasal dari dunia sosial dan nalar manusia itu
sendiri, Marx memiliki gagasan bahwa manusia membentuk dunia menggunakan sumber
– sumber fisik dan teknologi yang tersedia bagi mereka.
Pada masa kapitalis, Marx berpendapat bahwa para
pekerja yang diekploitasi harus bangkit dan menuntut berhentinya ekploitasi
para pekerja. Bagi Marx, media adalah salah satu dari banyak teknologi modern
yang harus dikendalikan dan digunakan untuk memajukan komunisme.
Kesimpulan Marx adalah satu – satunya hal yang
dapat dilakukan untuk perubahan sosial merupakan revolusi massa untuk mengambil
alih atas basis – alat –alat produksi. Revolusi sebagai cara tercepat dan
paling pasti untuk menghadirkan perubahan yang diperlukan.
(source: Google) |
Neo Marxisme
Disebut sebagai Neo Marxis karena teori ini
menyimpang dari Teori Marxis klasik. Banyak neo- Marxis yang mengasumsikan
bahwa perubahan yang berguna dapat dicapai melalui perjuangan ideologis –
melalui wacana dalam arena publik – daripada dengan revolusi keras. Setelah
berakhirnya perang dingin, posisi neo- Marxis telah meraih popularitas besar
dan penerimaan luas dalam ilmu sosial.
Analisis Tekstual dan Kritisme
Kesusastraan
Analisis – analisis tulisan dilakukan oleh para
pemikir humanis sejak masa Renaissance. Tujuan dilakukannya analisis tersebut
adalah untuk mengidektifikasi teks – teks dengan nilai budaya yang tinggi dan
menafsirkannya sehingga dapat diketahui oleh masyarakat luas.
Intelektual humanis bervariasi dari humanis
religius yang berfokus pada injil atau tulisan – tulisan para teolog besar
hingga humanis sekuler yang bekerja untuk mengidentifikasi dan memelihara apa
yang kemudian disebut “kanon sastra”.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak
berkembangnya metode berbeda untuk menganalisis teks – teks tertulis muncul
dari teori hermeneutika. Teori tersebut kini diterapkan dalam berbagai bentuk
kebudayaan termasuk konten media. Tujuan utamanya adalah untuk mengkritik
budaya baru dan lama.
|
Komentar
Posting Komentar